5/08/2013

Tips Meringankan Kopling Peugeot 406


Karakter pijakan kopling yang  keras pada  Peugeot 406  bukanlah suatu kelainan mesin atau kesalahan produksi. Penyebabnya, dikarenakan pendeknya tuas pengungkit kopling pada bagian fork dan juga karena masih bersifat konvensional. 
Modifikasi yang perlu dilakukan adalah pada bagian tuas penarik kopling dan kedudukannya atau biasa disebut juga dengan bagian fork clutch. Tuas penarik ini harus dibuat lebih panjang 2,3 cm dari sebelumnya, caranya hanya dengan melakukan teknik penyambungan dengan menambahkan plat besi tepat di bagian tengah tuas yang sebelumnya dipotong terlebih dahulu menjadi dua bagian, kemudian barulah dilakukan menyambungan dengan sistem las.
Setelah penyambungan tuas, ada satu bagian lagi yang harus dimodifikasi yaitu dudukan  kabel koplingnya. Karena begitu tuas penarik kopling menjadi lebih panjang maka ujung tuas yang tersambung pada kabel kopling jadi berubah posisi. Untuk merubah
dudukannya bisa menggunakan bushing roda motor yang dipotong jadi dua.
Usai sudah usaha proses usaha meringankan pijakan kopling Peugeot 406 hingga menjadi  90% lebih ringan dari sebelumnya. Terlebih jika kondisi kabel koplingnya masih sangat bagus, pijakan akan terasa ringan bagaikan menginjak rem atau gas. Jika anda berminat cukup sediakan dana sebesar Rp 198.000, Refi Auto siap menggarapnya, lamanya pengerjaan hanya membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 4 jam.
Setelah penyambungan tuas, ada satu bagian lagi yang harus dimodifikasi yaitu dudukan  kabel koplingnya. Karena begitu tuas penarik kopling menjadi lebih panjang maka ujung tuas yang tersambung pada kabel kopling jadi berubah posisi. Untuk merubah dudukannya bisa menggunakan bushing roda motor yang dipotong jadi dua.
Usai sudah usaha proses usaha meringankan pijakan kopling Peugeot 406 hingga menjadi  90% lebih ringan dari sebelumnya. Terlebih jika kondisi kabel koplingnya masih sangat bagus, pijakan akan terasa ringan bagaikan menginjak rem atau gas.
sumber : http://www.peugeot-refiauto.com

Apa sih PPS itu?



Ada kemungkinan para Peugeot Maniac ada yang belum pernah mendengar PPS. PPS adalah kepanjangan dari Peugeot Planet System. Alat ini digunakan untuk mendiagnosa kendaraan/mobil Peugeot Anda. Jika Peugeot Anda bermasalah maka Peugeot Anda akan dihubungkan dengan piranti PPS dan dari sini dapat diketahui masalah yang terjadi pada mobil Anda. 

PPS berfungsi sebagai alat mendiagnosa kerusakan yang berkaitan dengan kelistrikan mobil tersebut. Seperti membaca kode kerusakan, menghapus kerusakan, parameter, konfigurasi, aktuator, meriset ulang, dn mendown load software pada ecu-ecu yang terdapat pada kendaraan tersebut. PPS juga bisa digunakan untuk membuka Code Vin yang terkunci yang menyebabkan mobil tersebut tidak bisa dihidupkan.

Contoh: Ketika Peugeot Maniac mencopot batterai/accu tidak dengan prosedur yang benar, maka bisa berakibat pada penguncian (locked) dan  mobil tersebut tidak bisa dihidupkan.

Gimana sudah tau kan fungsi dari PPS ini? kalau anda ingin mendiagnosa peugeot kesayangan anda dengan PPS silahkan datang aja ke Narendra Jaya Motor ( Bengkel Specialist Peugeot Malang )

Mengenal Peugeot 406 ST

Tak ada yang bisa membantah kenyamanan dari mobil asal Prancis ini. Salah satu yang mendukungnya adalah suspensi. Nggak percaya? Ya, Anda memang harus mencobanya sendiri untuk merasakan sensasinya. Tak hanya suspensi, interior juga tak kalah nyaman. Dengan posisi menyetir yang pas terutama untuk yang berpostur tinggi besar. Joknya pun terasa pas di badan dan empuk, posisi headrest juga pas menyangga kepala Anda. Pokoknya dua jempol deh!

Namun, dari kebanyak kendaraan yang ditemui, bagian headlamp depan sudah buram karena banyak yang mengganti bohlam standar dengan daya lebih besar sehingga suhunya jadi lebih panas yang mengakibatkan lapisan mika jadi buram.

Mesin 4 silinder, 2.000 cc-nya sangat pas untuk pemakaian dalam dan luar kota. Namun, penyakit 406 ini sama seperti 206, yaitu overheat. Penyebabnya juga mirip, relay atau motor ekstra fan sudah rusak yang biasanya karena usia pakai. Wiring harness juga harus diperhatikan karena cepat getas akibat hawa di Indonesia. Untuk harga pasarannya tahun 1997 sekitar Rp 55 juta dan tahun 2005 ada di angka Rp 155 jutaan. Tertarik?. 

(mobil.otomotifnet.com)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons